Kamis, 10 Maret 2011

Kimia Analitik

Disini dijelaskan salah satu cabang kimia yang banyak diminati, yaitu kimia analitik. Kimia analitik merupakan disiplin ilmu yang sangat penting bagi kimia lain.
Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan identifikasi dan penentuan komposisi suatu bahan. Lebih spesifiknya terdapat  kimia analitik kualitatif dan kimia analitik kuantitatif, dan kimia analitik instrumen.
Kimia analitik kualitatif adalah kimia analisa yang hanya membahas tentang identifikasi atau ada/tidaknya unsur/zat di dalam suatu bahan. Kimia analitik kuantitatif adalah kimia analisa yang berhubungan dengan komposisi atau jumlah unsur/zat dalam suatu bahan. Kimia analitik instrumen adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan identifikasi atau penentuan komposisi dengan bantuan instrumen (alat) khas; keuntungan analisis berlangsung cepat dengan sedikit pereaksi baik jenis maupun jumlahnya, dan kelemahannya bergantung pada ketelitian alat.


Sebagian besar materi yang muncul di bumi, seperti kayu, batu bara, mineral atau udara, adalah campuran dari banyak zat kimia berbeda. Setiap zat kimia murni (misalnya oksigen, besi atau air) memiliki seperangkat sifat yang memberi identitas kimianya. Besi, misalnya, adalah logam putih keperakan biasa yang mencair pada suhu 1535 ° C, sangat mudah dibentuk, dan dapat bergabung dengan oksigen untuk membentuk zat seperti hematit dan magnetit. Pencarian besi dalam campuran logam, atau senyawa seperti magnetit, adalah cabang kimia analitik yang disebut analisa kualitatif. Pengukuran jumlah sesungguhnya zat tertentu dalam senyawa atau campuran di istilahkan analisa kuantitatif. Pengukuran analisa kuantitatif telah ditentukan, misalnya, bahwa besi menyusun 72.3 persen massa magnetit, mineral yang sering ditemukan sebagai pasir hitam disepanjang pantai atau pinggiran sungai. Selama bertahun-tahun, ahli kimia menemukan reaksi kimia yang menunjukkan keberadaan zat dasar demikian dengan produksi produk yang mudah dilihat dan ditentukan. Besi dapat dideteksi secara kimia bila ia ada dalam jumlah minimal 1 bagian per sejuta. Beberapa uji kualitatif yang sangat sederhana mengungkapkan keberadaan unsur kimia tertentu dalam jumlah yang lebih kecil lagi. Warna kuning dari pembakaran natrium dapat dilihat walaupun zat yang diuji hanya mengandung satu per satu miliar gram natrium. Uji analitik demikian memungkinkan ahli kimia untuk menentukan tipe atau jumlah pengotoran dalam beragam zat dan menentukan sifat dari material yang sangat murni. Zat yang digunakan dalam percobaan laboratorium biasa pada umumnya memiliki tingkat pengotoran kurang dari 0.1 persen. Untuk pemakaian khusus, kita dapat membeli zat kimia yang memiliki pengotoran kurang dari 0.001 persen. Penentuan zat murni dan analisa campuran kimia memungkinkan semua cabang kimia berkembang.

Kimia analitik lebih bermanfaat lagi sekarang. Kebutuhan masyarakat modern pada berbagai jenis makanan yang aman, barang konsumsi yang dapat dijangkau, energi yang berlimpah, dan teknologi yang bebas kerja, memberikan beban besar pada lingkungan. Semua pembuatan zat kimia menghasilkan produk sampingan selain zat yang diinginkan, dan sampah ini tidak selalu ditangani dengan hati-hati. Pengrusakan lingkungan terjadi semenjak awal peradaban, dan masalah polusi meningkat dengan bertambahnya penduduk global. Teknik kimia analitik bertopang pada pertahanan lingkungan. Zat yang tidak diinginkan di air, udara, tanah dan makanan harus dikenali, asal usulnya dicari, dan metode pembuangan atau netralisasi yang aman dan ekonomis dikembangkan. Saat jumlah polutan telah mencapai taraf bahaya, zat ini harus diturunkan konsentrasinya ke bawah taraf bahaya. Ahli kimia analitik mencari teknik dan alat yang sensitif dan akurat untuk menghadapi ini.

Alat analisa yang canggih, sering disandingkan dengan komputer. Alat ini telah meningkatkan ketelitian sehingga ahli kimia dapat menemukan zat dan menurunkan tingkat deteksinya. Sebuah teknik analitik yang sering digunakan adalah kromatografi gas, yang memisahkan berbagai komponen campuran gas dengan melewatkan campuran ini melewati kolom panjang sempit material penyerap berpori. Berbagai gas berinteraksi berbeda dengan material penyerap ini dan lewat pada pori dengan kecepatan berbeda. Saat gas yang dipisahkan mengalir keluar kolom, mereka dapat diarahkan ke alat analitik lain yang disebut spektrometer massa, yang memisahkan zat sesuai dengan massa ion penyusunnya. Kombinasi kromatograf gas – spektrometer massa dapat dengan cepat mendeteksi komponen individual campuran kimia yang konsentrasinya tidak lebih besar dari beberapa bagian per miliar. Sensitivitas yang sama atau bahkan lebih besar lagi dapat diperoleh lewat kondisi tertentu menggunakan teknik seperti penyerapan atom, polarografi, dan aktivasi neutron. Tingkat inovasi instrumental dalam alat analitik demikian menjadi tidak handal setelah 10 tahun. Alat baru yang lebih teliti dan cepat terus dikembangkan oleh kimia analitik untuk dipakai dalam kimia lingkungan dan kimia medis.


Link-link di bawah ini akan membawa anda mengeksplorasi lebih jauh mengenai kimia analitik

2 komentar:

  1. http://bahankimiamurah.blogspot.com

    kereen artikel nya,,lengkap bro

    BalasHapus
  2. makasih mas bro,,lain kali datang lagi ya..

    BalasHapus